Kisah seorang pria yang sedang mencari dua anggota keluarganya pasca gempa dan tsunami palu

Tak sengaja bertemu dengan Anjas Firmansyah, seorang pria yang sedang mencari dua anggota keluarganya. Atri dan Fajar, begitu ia tuliskan nama istri dan anak keduanya di atas sebuah sobekan kardus yang diikat pada sebuah tali di pundaknya. Anjas adalah salah seorang warga Perumnas Balaroa, yang berhasil selamat dari gempa.




Berkilo-kilo meter mengelilingi kota, mulai dari Perumnas Balaroa hingga akhirnya Anjas tiba di Rumah Sakit Anutapura, Kota Palu pada Kamis (4/10) siang hari. “Saya mampir ke sini untuk mengambil obat, kaki saya sempat mendapat 5 jahitan karena terluka ketika gempa. Sambil mencari tahu keberadaan istri dan anak saya, saya optimis mereka masih hidup,” kata Anjas.

“Kejadiannya beberapa menit menjelang maghrib. Saya lihat tanah terangkat, saya lari ke atas atap, selamatkan diri. Kaki saya sempat terjepit kayu-kayu di atap, saya coba keluarkan kaki, rupanya bisa. Saya terus berjalan menelusuri atap, saya lihat ada masjid sampai bisa bergerak ke arah timur, bergerak karena guncangan,” tutur Anjas.

Sambil menyelamatkan diri, ia juga berupaya mencari istri dan dua anaknya. Sebab setelah keluar dari kamar mandi dan melarikan diri ke atap, Anjas tidak melihat lagi istri dan dua anaknya. Beberapa meter bergerak, akhirnya Anjas bertemu dengan anak pertamanya. Langsung ia gandeng lengan anaknya untuk menyelamatkan diri bersama.

“Saya cari dengan panggil-panggil nama mereka. Saya teriak, ‘Atri, Fajar, kalian di mana?’, keras-keras saya teriak. Sudah mengelilingi berkali-kali, tetap tidak berhasil ketemu,” kata Anjas.




Anjas adalah satu dari sekian banyak kisah warga Palu yang berada dalam kekalutan karena kehilangan anggota keluarga pasca tsunami dan gempa. Keinginan Anjas hanya satu, bertemu dengan anggota keluarganya yang hilang, apapun kondisinya.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment